Windows 7 Pen url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiR1W_Dp0uEZ_0TdMP36mCx0F4dWvhNH6iuTknDiTWiU461tPR2yDh3z4RRKcDSRMYW8rtAgKhG-P2PqdbV432SGkuqelZ_snScGM3S-gzSFxjlMaHqbAGYYA1Uf8pOG18ctO34fh76Iq0/s1600/noisy_grid.jpg) repeat scroll top left; }

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 8

MAYA GUSRI YANTI (1648201066)

MISNAWATI (1648201123)

LOVITA OLIVIA JAMAICA (1848201012)

MUAMMAR KHADAFI (1848201018)

NABILA AZHARI PUTRI (1848201023)

QATRUNNADA NATASYA (1848201074)

Minggu, 26 April 2020

WADAH DAN KEMASAN PADA SEDIAAN FARMASI


Wadah adalah Suatu tempat penyimpanan bahan yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan bahan. Wadah langsung adalah wadah yang langsung berhubungan dengan bahan sepanjang waktu. Tutup adalah bagian dari wadah. Sebelum diisi wadah harus bersih. Prosedur pencegahan khusus dan pembersihan diperlukan untuk menjamin agar tiap wadah bersih dan benda asing tidak masuk ke dalamnya atau mencemari bahan. Wadah dan tutup tidak boleh mempengaruhi bahan yang disimpan di dalamnya baik secara kimia maupun secara fisika, yang dapat mengakibatkan perubahan kekuatan, mutu atau kemurniannya hingga tidak memenuhi persyaratan resmi.

a.Kemasan tersegel adalah Wadah suatu bahan steril yang dimaksudkan untuk pengobatan mata atau telinga, kecuali yang disiapkan segera sebelum diserahkan atas dasar resep, harus disegel sedemikian rupa hingga isinya tidak dapat digunakan tanpa merusak segel.




b. Wadah tidak tembus cahaya, Harus dapat melindungi isi dari pengaruh cahaya, dibuat dari bahan khusus yang mempunyai sifat menahan cahaya atau dengan melapisi wadah tersebut. Wadah yang bening dan tidak berwarna atau wadah yang tembus cahaya dapat dibuat tidak tembus cahaya dengan cara memberi pembungkus yang  buram. Dalam hal ini pada etiket harus disebutkan bahwa pembungkus buram diperlukan sampai isi dari wadah habis diminum atau digunakan untuk keperluan lain.

·        Wadah tertutup baik ,Harus melindungi isi terhadap masuknya bahan padat dan mencegah kehilangan bahan selama penanganan, pengangkutan, penyimpanan dan distribusi.

·        Wadah tertutup rapat ,Harus melindungi isi terhadap masuknya bahan cair, bahan padat atau uap dan mencegah kehilangan, merekat, mencair atau menguapnya bahan selama penanganan, pengangkutan, penyimpanan dan distribusi, harus dapat ditutup rapat kembali. Wadah tertutup rapat dapat diganti dengan wadah tertutup kedap untuk bahan dosis tunggal.

·        Wadah tertutup kedap, Harus dapat mencegah menembusnya udara atau gas lain selama penanganan, pengangkutan, penyimpanan dan distribusi Wadah satuan tunggal Digunakan untuk produk obat yang dimaksudka untuk digunakan sebagai dosis tunggal yang harus digunakan segera setelah dibuka. 




·   Wadah dosis tunggal Adalah wadah satuan tunggal untuk bahan yang hanya digunakan secara parenteral. Tiap wadah dosis tunggal harus diberi etiket seperti pada Wadah satuan tunggal.

               
                ·  Wadah dosis satuan Adalah wadah satuan tunggal untuk bahan yang                              digunakan bukan secara parenteral dalam dosis tunggal


·        Wadah satuan ganda Adalah wadah yang memungkinkan dapat diambil isinya beberapa kali tanpa mengakibatkan perubahan kekuatan, mutu atau kemurnian sisa zat dalam wadah tersebut. 


·  Wadah dosis ganda Adalah Wadah satuan ganda untuk bahan yang digunakan hanya secara parenteral.


Kemasan dapat berupa wadah utama produk.kemasan yang dikhususkan untuk menyimpan, mengindentifikasi, dan mengirim produknya. Untuk menjamin ”stabilitas produk, harus ditetapkan syarat yang sangat tegas terhadap bahan kemas primer, yang seringkali menyatu dengan seluruh bahan yang diisikan baik berupa cairan dan semi padatan. Bahan kemas sekunder pada umumnya tidak berpengaruh terhadap stabilitas” (Voigt, 1995). Klasifikasi kemasan berdasarkan struktur sistem kemas (kontak produk dengan kemasan) :
1. Kemasan primer, yaitu kemasan yang langsung mewadahi atau membungkus bahan pangan.  Misalnya kaleng , botol , bungkus

2. Kemasan sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok-kelompok kemasan lain.  Misalnya kotak karton untuk wadah obat dalam botol.

3. Kemasar tersier, kuartener yaitu kemasan untuk mengemas setelah kemasan primer, sekunder atau tersier. Kemasan ini digunakan untuk pelindung selama pengangkutan. Misalnya obat yang sudah dibungkus, dimasukkan ke dalam kardus kemudian dimasukkan ke dalam kotak dan setelah itu ke dalam peti kemas

·        Fungsi Kemasan

Berdasarkan fungsinya, kemasan modern dibagi menjadi 6 yakni kategori:
1. Fungsi Proteksi Kemasan harus mampu memberikan perlindungan fisik terhadap isi produk. Perlindungan fisik tersebut mencakup ketahanan terhadap benturan, tekanan, temperatur dan lain-lain. Perlu diperhatikan juga materi yang hendak dikemas tahan terhadap oksigen, air, debu dan sebagainya. Mau tak mau desainer harus mengenal material teknologi pengemasan yang baik.

2. Fungsi Pengelompokan, Penempatan dan Penyimpanan Kemasan yang ideal sebaiknya harus menjawab bagaimana sebuah materi dikelompokan atau ditempatkan. Harus diperhitungkan juga, bagaimana kemasan tersebut ketika ditumpuk atau dibawa dalam jumlah yang banyak. Apakah efisien dan memungkinkan untuk ditumpuk.

3. Fungsi Keamanan Kemasan tersebut telah teruji dengan baik bagi keamanan konsumen. Apabila material yang digunakan untuk membungkus dapat mencemari isi produk didalamnya secara kimiawi. Pastikan juga agar material pembungkus tidak meracuni isi produk.

4. Fungsi Informasi Kemasan yang ideal sebaiknya memberikan informasi yang sesuai dan dibutuhkan kepada khalayak, baik secara verbal maupun visual. Intinya adalah apakah elemenelemen desain dalam kemasan sudah memberikan informasi secara cepat, mudah dan lengkap, mulai dari batas kadaluarsa, komposisi makanan, halal atau haram dan lain sebagainya.

5. Fungsi Kemudahan Fisik Fungsi yang satu ini jangan sampai diabaikan, karena bentuk kemasan yang trimarta harus memudahkan baik saat pengepakan, distribusi,maupun penggunaan oleh konsumen.

6. Fungsi Marketing Fungsi yang harus juga dipenuhi, yaitu fungsi marketing, bagaimana kemasan mampu menjawab aspirasi konsumen. Untuk memenuhi fungsi marketing, otomatis diperlukan kepekaan desainer terhadap kebutuhan dan keinginan khalayak. Desain kemasan yang baik adalah yang bisa memvisualisasikan “brand” alias membantu branding sebuah produk.

·        Jenis kemasan yang digunakan:

1. Plastik ,Kemasan ini dapat berbentuk film, kantung, wadah dan bentuk lainnya seperti botol kaleng, stoples dan kotak. Penggunaan plastic sebagai kemasan semakin luas karena ongkos produksinya relative murah, mudah dibentuk dan dimodifikasi.

2. Gelas umumnya digunakan untuk kemasan dalam farmasi, karena memiliki mutu perlindungan yang unggul, ekonomis, dan wadah tersedia dalam berbagai ukuran dan bentuk. Gelas pada dasarnya bersifat inert secara kimiawi, tidak permeable, kuat, keras dan disetujui FDA. Gelas tidak menurun mutunya pada penyimpanan, dan dengan sistem penutupan seperlunya dapat menjadi penghalang yang sangat baik terhadap hampir setiap unsur, kecuali sinar. Gelas berwarna dapat memberi pelindungan terhadap cahaya bila diperlukan. Kekurangan utama dari gelas sebagai kemasan adalah karena mudah pecah dan berat.

·        Macam –macam contoh kemasan dalam  sediaan farmasi ;



1. Cream

2 . Tablet 

3. Salep

4. sirup

5. Gel


6. Suspensi



7. Emulsi


8. Elixir


9. Infus



10. Pasta




Daftar Pustaka
Anonim.2013.Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik            Indonesia.
Kurniawan, Dhadang Wahyu & Teuku Nanda, S.S . 2012.  Teknologi Sediaan                          Farmasi. Purwokerto : Laboratorium Farmasetika Unsoed..
Haeria. 2017. BUKU DARAS PENGANTAR ILMU FARMASI. Makasar :                            JURUSAN FARMASI UIN ALAUDDIN MAKASSAR.
Lie, ratna . 2018. Data yang Berkaitan dengan Produk Rancangan.adoctipspdf. Jakarta           : Universitas Mercu Buana. Diakses 26 April 2020.
Voight,R.1995.Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Yogyakarta : Gadjah Mada                          University Press