Wadah
adalah Suatu tempat penyimpanan bahan yang berhubungan langsung atau tidak
langsung dengan bahan. Wadah langsung adalah wadah yang langsung berhubungan
dengan bahan sepanjang waktu. Tutup adalah bagian dari wadah. Sebelum diisi
wadah harus bersih. Prosedur pencegahan khusus dan pembersihan diperlukan untuk
menjamin agar tiap wadah bersih dan benda asing tidak masuk ke dalamnya atau
mencemari bahan. Wadah dan tutup tidak boleh mempengaruhi bahan yang disimpan di
dalamnya baik secara kimia maupun secara fisika, yang dapat mengakibatkan
perubahan kekuatan, mutu atau kemurniannya hingga tidak memenuhi persyaratan
resmi.
a.Kemasan
tersegel adalah Wadah suatu bahan steril yang dimaksudkan untuk pengobatan mata
atau telinga, kecuali yang disiapkan segera sebelum diserahkan atas dasar
resep, harus disegel sedemikian rupa hingga isinya tidak dapat digunakan tanpa
merusak segel.
b. Wadah
tidak tembus cahaya, Harus dapat melindungi isi dari pengaruh cahaya, dibuat
dari bahan khusus yang mempunyai sifat menahan cahaya atau dengan melapisi
wadah tersebut. Wadah yang bening dan tidak berwarna atau wadah yang tembus
cahaya dapat dibuat tidak tembus cahaya dengan cara memberi pembungkus
yang buram. Dalam hal ini pada etiket
harus disebutkan bahwa pembungkus buram diperlukan sampai isi dari wadah habis
diminum atau digunakan untuk keperluan lain.
·
Wadah tertutup baik ,Harus melindungi
isi terhadap masuknya bahan padat dan mencegah kehilangan bahan selama
penanganan, pengangkutan, penyimpanan dan distribusi.
·
Wadah tertutup rapat ,Harus melindungi
isi terhadap masuknya bahan cair, bahan padat atau uap dan mencegah kehilangan,
merekat, mencair atau menguapnya bahan selama penanganan, pengangkutan,
penyimpanan dan distribusi, harus dapat ditutup rapat kembali. Wadah tertutup
rapat dapat diganti dengan wadah tertutup kedap untuk bahan dosis tunggal.
·
Wadah tertutup kedap, Harus dapat
mencegah menembusnya udara atau gas lain selama penanganan, pengangkutan,
penyimpanan dan distribusi Wadah satuan tunggal
Digunakan untuk produk obat yang dimaksudka untuk digunakan sebagai dosis
tunggal yang harus digunakan segera setelah dibuka.
· Wadah dosis tunggal Adalah wadah satuan
tunggal untuk bahan yang hanya digunakan secara parenteral. Tiap wadah dosis
tunggal harus diberi etiket seperti pada Wadah satuan tunggal.
· Wadah dosis satuan Adalah wadah satuan
tunggal untuk bahan yang digunakan bukan secara parenteral dalam dosis tunggal
·
Wadah satuan ganda Adalah wadah yang
memungkinkan dapat diambil isinya beberapa kali tanpa mengakibatkan perubahan
kekuatan, mutu atau kemurnian sisa zat dalam wadah tersebut.
· Wadah dosis ganda Adalah Wadah satuan
ganda untuk bahan yang digunakan hanya secara parenteral.
Kemasan
dapat berupa wadah utama produk.kemasan yang dikhususkan untuk menyimpan,
mengindentifikasi, dan mengirim produknya. Untuk menjamin ”stabilitas produk,
harus ditetapkan syarat yang sangat tegas terhadap bahan kemas primer, yang
seringkali menyatu dengan seluruh bahan yang diisikan baik berupa cairan dan
semi padatan. Bahan kemas sekunder pada umumnya tidak berpengaruh terhadap
stabilitas” (Voigt, 1995). Klasifikasi kemasan berdasarkan struktur sistem
kemas (kontak produk dengan kemasan) :
1.
Kemasan primer, yaitu kemasan yang langsung mewadahi atau membungkus bahan
pangan. Misalnya kaleng , botol ,
bungkus
2.
Kemasan sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok-kelompok
kemasan lain. Misalnya kotak karton
untuk wadah obat dalam botol.
3.
Kemasar tersier, kuartener yaitu kemasan untuk mengemas setelah kemasan primer,
sekunder atau tersier. Kemasan ini digunakan untuk pelindung selama
pengangkutan. Misalnya obat yang sudah dibungkus, dimasukkan ke dalam kardus
kemudian dimasukkan ke dalam kotak dan setelah itu ke dalam peti kemas
·
Fungsi Kemasan
Berdasarkan fungsinya,
kemasan modern dibagi menjadi 6 yakni kategori:
1. Fungsi Proteksi
Kemasan harus mampu memberikan perlindungan fisik terhadap isi produk.
Perlindungan fisik tersebut mencakup ketahanan terhadap benturan, tekanan,
temperatur dan lain-lain. Perlu diperhatikan juga materi yang hendak dikemas
tahan terhadap oksigen, air, debu dan sebagainya. Mau tak mau desainer harus
mengenal material teknologi pengemasan yang baik.
2. Fungsi
Pengelompokan, Penempatan dan Penyimpanan Kemasan yang ideal sebaiknya harus
menjawab bagaimana sebuah materi dikelompokan atau ditempatkan. Harus
diperhitungkan juga, bagaimana kemasan tersebut ketika ditumpuk atau dibawa
dalam jumlah yang banyak. Apakah efisien dan memungkinkan untuk ditumpuk.
3. Fungsi Keamanan
Kemasan tersebut telah teruji dengan baik bagi keamanan konsumen. Apabila
material yang digunakan untuk membungkus dapat mencemari isi produk didalamnya
secara kimiawi. Pastikan juga agar material pembungkus tidak meracuni isi
produk.
4. Fungsi Informasi
Kemasan yang ideal sebaiknya memberikan informasi yang sesuai dan dibutuhkan
kepada khalayak, baik secara verbal maupun visual. Intinya adalah apakah
elemenelemen desain dalam kemasan sudah memberikan informasi secara cepat,
mudah dan lengkap, mulai dari batas kadaluarsa, komposisi makanan, halal atau
haram dan lain sebagainya.
5. Fungsi Kemudahan
Fisik Fungsi yang satu ini jangan sampai diabaikan, karena bentuk kemasan yang
trimarta harus memudahkan baik saat pengepakan, distribusi,maupun penggunaan
oleh konsumen.
6. Fungsi Marketing
Fungsi yang harus juga dipenuhi, yaitu fungsi marketing, bagaimana kemasan
mampu menjawab aspirasi konsumen. Untuk memenuhi fungsi marketing, otomatis
diperlukan kepekaan desainer terhadap kebutuhan dan keinginan khalayak. Desain
kemasan yang baik adalah yang bisa memvisualisasikan “brand” alias membantu
branding sebuah produk.
·
Jenis kemasan yang digunakan:
1.
Plastik ,Kemasan ini dapat berbentuk film, kantung, wadah dan bentuk lainnya
seperti botol kaleng, stoples dan kotak. Penggunaan plastic sebagai kemasan
semakin luas karena ongkos produksinya relative murah, mudah dibentuk dan
dimodifikasi.
2.
Gelas umumnya digunakan untuk kemasan dalam farmasi, karena memiliki mutu
perlindungan yang unggul, ekonomis, dan wadah tersedia dalam berbagai ukuran
dan bentuk. Gelas pada dasarnya bersifat inert secara kimiawi, tidak permeable,
kuat, keras dan disetujui FDA. Gelas tidak menurun mutunya pada penyimpanan,
dan dengan sistem penutupan seperlunya dapat menjadi penghalang yang sangat
baik terhadap hampir setiap unsur, kecuali sinar. Gelas berwarna dapat memberi
pelindungan terhadap cahaya bila diperlukan. Kekurangan utama dari gelas
sebagai kemasan adalah karena mudah pecah dan berat.
·
Macam –macam contoh kemasan dalam sediaan farmasi ;
3. Salep
4. sirup
5. Gel
6. Suspensi
7. Emulsi
8. Elixir
9. Infus
Daftar Pustaka
Anonim.2013.Farmakope
Indonesia Edisi V. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Kurniawan,
Dhadang Wahyu & Teuku Nanda, S.S . 2012. Teknologi Sediaan Farmasi. Purwokerto :
Laboratorium Farmasetika Unsoed..
Haeria.
2017. BUKU DARAS PENGANTAR ILMU FARMASI. Makasar : JURUSAN FARMASI UIN ALAUDDIN
MAKASSAR.
Lie,
ratna . 2018. Data yang Berkaitan dengan Produk Rancangan.adoctipspdf. Jakarta : Universitas Mercu Buana. Diakses 26 April 2020.
Voight,R.1995.Buku
Pelajaran Teknologi Farmasi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press